Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Jurus BRI Menghadapi MEA

Kompas.com - 14/12/2015, 16:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2016 merupakan awal diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Menghadapi integrasi ekonomi negara-negara di kawasan Asia Tenggara tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah mempersiapkan serangkaian strategi bisnis.

Direktur Utama BRI Asmawi Syam menjelaskan, perseroan memasuki periode solusi perbankan terintegrasi untuk tahun 2016. Selain itu, perseroan pun memanfaatkan integrasi anak-anak perusahaan untuk memperkuat bisnis di tahun depan.

"Ada juga BRI Syariah. Kita juga manfaatkan integrasi anak-anak usaha, bukan hanya pasar BRI tapi juga pasar BRI Syariah," kata Asmawi di Jakarta, Senin (14/12/2015).

Selain itu, BRI juga mempersiapkan pengoperasian satelit yang ditargetkan mulai bulan Juni 2016 mendatang.

Menurut Asmawi, syarat untuk dapat menjangkau masyarakat di daerah terpencil adalah dengan jaringan dan transmisi, sehingga pengoperasian satelit menjadi hal yang krusial.

Di samping itu, perseroan pun mengambil alih 91 persen saham Asuransi Jiwa Bringin Sejahtera. Menurut Asmawi, asuransi ini akan difokuskan untuk melayani produk-produk asuransi mikro untuk para nasabah di daerah pedalaman.

"Jadi kalau melihat langkah-langkah BRI, ini sudah terintegrasi dari awal. Asuransi menjadi bagian dari inklusi keuangan. Agen BRILink juga akan mencapai 35.000. Kami sudah beli satelit untuk perkuat jaringan. Kami sekolahkan pegawai BRI yang berprestasi ke AS dan Eropa, kami siapkan untuk MEA," papar Asmawi.

Tahun 2016, imbuh dia, isu yang masih menyelimuti perekonomian adalah perihal nilai tukar rupiah. Akan tetapi, tingkat inflasi diperkirakan akan rendah.

Apabila kedua hal tersebut berjalan beriringan, kata Asmawi, maka masih ada ruang untuk memperkuat nilai tukar.

"Kalau inflasi rendah, kurs tinggi, artinya masih punya room untuk perkuat kurs. Antisipasinya terhadap RBB dan RKAP. Target pertumbuhan lebih baik sedikit dibandingkan tahun ini," ujar Asmawi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com