Seusai menganalogikan kasus tersebut sebagai sinetron antar-geng, kini setelah Setya Novanto mengundurkan diri sebagai Ketua DPR RI, Rizal menganalogikan hal itu layaknya ular-ular yang sudah keluar dari sarangnya.
Saat ini, ucap dia, geng-geng yang ia sebut sebagai ular dalam kasus "papa minta saham" sudah tampak jelas. Oleh karena itu, kata dia, tugas selanjutnya ialah memukul kepala ular-ular tersebut.
Rizal Ramli sendiri berterima kasih kepada Setya Novanto karena memutuskan mundur sebagai Ketua DPR RI. Hanya saja, Rizal menyindir apa yang dilakukan Novanto dengan meminta saham perusahaan sebagai bentuk memperdagangkan kekuasaan. (Baca: Sindir Novanto, Rizal Ramli Ingatkan Pejabat Jangan Sibuk Jual Kekuasaan)
"Jadilah pejabat baik, ladeni rakyat, jangan sibuk dengan kekuasaan," ujar Rizal Ramli.
Menurut dia, para pejabat, ucap dia, harus belajar memisahkan antara kepentingan bisnis dan politik. Sebab, kata dia, saat seseorang menjadi pejabat publik, tugas utamanya ialah melayani masyarakat, bukan mengurus bisnis pribadi atau kelompoknya.