"Usai operasi Natal dan Tahun baru nanti, kami akan meninjau ulang tarif angkutan berbahan bakar solar karena penurunannya cukup signifikan," kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat meninjau Stasiun Gubeng, Surabaya, Sabtu (26/12/2015) malam.
Sementara itu, untuk angkutan umum berbahan premium, dipastikan Jonan, tidak akan ada penurunan karena harga premium turunnya tidak signifikan, dari Rp 7.300 per liter menjadi Rp7.150 per liter.
"Lagi pula, saat sebelumnya harga premium naik, tarif angkutan umum juga tidak dinaikkan," katanya.
Dia hanya mengimbau, jika tarif angkutan berbahan solar disesuaikan, operator penyelenggara angkutan tetap harus meningkatkan pelayanannya.
Pekan lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengumumkan penurunan harga dua jenis BBM bersubsidi itu.
Harga solar turun cukup besar karena harga keekonomiannya sudah turun sebesar 18 persen. Sementara itu, untuk premium, penurunannya memang tipis karena harga patokan dalam Means of Platts Singapore (MOPS) hanya turun 8 persen. Harga tersebut berlaku pada 5 Januari mendatang.