Ada satu capaian yang menonjol. Peningkatan ekspor tuna Indonesia ke Amerika Serikat (AS) ternyata memukul ekspor tuna Thailand dan Filipina yang selama ini mendominasi pasaran.
"Ekspor kita meningkat sementara mereka justru turun," ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan R. Nilanto Perbowo di Kantor KKP, Jakarta, Selasa (28/12/2015).
Menurut dia, ekspor tuna Indonesia ke AS pada periode Januari-Agustus 2015 meningkat 7,73 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan, ekspor tuna Thailand ke AS periode Januari-Septemper 2015 justru anjlok 17,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, Filipina yang dikenal pengekspor tuna yang besar juga anjlok lebih dalam. Dibandingkan tahun lalu, ekspor tuna Filipina ke AS periode Januari-Septemper 2015 terperosok 32,59 persen.
Selama ini, banyak kapal-kapal Thailand dan Filipina yang menangkap ikan tuna secara illegal dari laut Indonesia. Pasca pelarangan bongkar muat kapal di tengah laut (transhipment), moratorium kapal eks asing, dan penindakan kapal illegal fishing, konstelasi itu berubah.
Menurut Nilanto, kini Indonesia membuktikan bahwa stok ikan tuna terbesar ada di Indonesia. Bahkan tutur dia, banyak negara terpukul karena kebijakan yang dilakukan pemerintah Indonesia.
"Saya dengar semua negara di Asia yang mengoperasikan kapalnya di Indonesia, semua turun semua (produksi sektor perikanan tangkap). Iya (terpukul)," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.