Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajib Bayar Tarif Konsesi Bandara, AP II Pertahankan Target Pendapatan

Kompas.com - 04/01/2016, 11:12 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Operator bandara kini dikenakan tarif konsesi bandara 2,5 persen dari pendapatan aero perseroan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Secara otomatis tarif tersebut akan menggerus pendapatan perseroan. Namun Angkasa Pura II (AP II) belum mau merevisi target pendapatannya.

Pada 2016 ini, BUMN bandara tersebut tetap pasang target pendapatan Rp 7,5 trilliun.

"Kita kalau itu (aturan) turunan undang-undang ya pasti kita laksanakan. Kita kalau berkaitan dengan pendapatan ya kita berjuang lagi cari potensi lain agar RKAP (Rancangan Kerja Anggaran Perusahaan) tetap," ujar Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi di Jakarta, Minggu (3/1/2016).

Informasi saja, sumber pendapatan AP II terdiri dari pendapatan aero dan non aero. Porsinya 60 persen untuk aero dan 40 persen untuk non aero. Artinya, dari Rp 7,5 triliun target pendapatan AP II pada 2016, pendapatan aero mencapai Rp 4,5 triliun dan pendapatan non aero Rp 3 triliun.

Nantinya, AP II harus membayar tarif konsesi 2,5 persen dari Rp 4,5 triliun yakni Rp 112 miliar kepada pemerintah. Peningkatan target pendapatan tahun ini Rp 7,5 trilliun cukup tinggi bila dibandingkan 2015 yakni Rp 5,7 triliun.

Menurut Budi, peningkatan target tersebut karena pada Mei 2016 nanti Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta dibuka dan diharapkan akan memperbesar pendapatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com