Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Segera Bentuk Komite Nasional Keuangan Syariah

Kompas.com - 05/01/2016, 18:07 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo akhirnya menyetujui rencana pembentukan Komite Nasional Keuangan Syariah sebagai upaya percepatan keuangan syariah di tanah air.

Komite ini akan dipimpin langsung oleh presiden dan beranggotakan sejumlah menteri dan petinggi lembaga.

"Presiden setuju kita membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah yang akan langsung dipimpin presiden. Kemudian dengan anggota pengarah beberapa menteri ditambah Gubernur BI dan Ketua OJK," ujar Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Selasa (6/1/2015).

Setelah disepakati dalam rapat terbatas hari ini, Presiden akan segera menerbitkan peraturan presiden untuk pembentukan komite.

Draft perpres disiapkan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Selain Presiden yang disepakati sebagai Ketua Dewan Pengarah, komite ini nantinya berisi berisi anggota yakni Gubernur Bank Indonesia, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Selain itu, Menteri Keuangan, Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Agama, Menteri Koperasi, Menteri BUMN, dan juga Ketua MUI.

Sementara posisi sekretaris komite akan dijabat oleh Kepala Bappenas dan direktur eksekutif akan ditunjuk dari kalangan profesional.

"Kita bikin organisasinya kecil tapi organisasi profesional," ucap Sofyan.

Adapun tugas dari Komite Nasional Keuangan Syariah adalah menyusun standar regulasi keuangan syariah, harmonisasi peraturan perundang-undangan, dan mendorong inovasi produk keuangann syariah lainnya.

Dalam pembukaannya, Presiden Jokowi menginginkan adanya peningkatan kontribusi perbankan syariah.

"Kita ingin ada terobosan-terobosan baru untuk meningkatkan kontribusi perbankan syariah dalam percepatan pembangunan perekonomian nasional," ungkap Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com