Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Incar Pendapatan Rp 20 Triliun, KAI Genjot Angkutan Barang

Kompas.com - 06/01/2016, 15:54 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menargetkan pendapatan sebesar Rp 20 triliun sepanjang tahun 2016.

Target pendapatan ini secara signifikan lebih tinggi dibandingkan target pendapatan pada tahun 2015 lalu yang mencapai Rp 15,7 triliun.

Menurut Direktur Utama KAI Edi Sukmoro, peningkatan target pendapatan perseroan memang mengalami lonjakan yang cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Meskipun demikian, Edi mengaku pihaknya bukan tanpa alasan memasang target yang sedemikian agresif.

"Di tahun 2014 target pendapatan kita Rp 10,6 triliun dan 2015 Rp 15,7 triliun. Ini memang diletakkan target yang agresif, kalau tidak tercapai maka akan mendekati angka yang mau dicapai itu. Tahun 2016 ini kita target Rp 20 triliun," kata Edi, Rabu (6//2016).

Edi menjelaskan, target pendapatan perseroan yang lebih tinggi dibandingkan target di tahun lalu ini akan lebih banyak didorong peningkatan jumlah angkutan barang.

Meskipun demikian, perseroan tetap melakukan upaya peningkatan jumlah angkutan penumpang. Menurut Edi, peningkatan target angkutan barang pada tahun 2016 akan didorong oleh rampungnya pembangunan jalur ganda atau double track di Sumatra Selatan.

Dengan demikian, volume angkutan barang akan dapat meningkat. Edi menjelaskan, sarana angkutan barang dengan moda kereta api tidak hanya meningkatkan efisiensi waktu dan biaya, namun ada beberapa manfaat lain yang dapat diperoleh.

Ia menyebut, selain penggunaan truk untuk angkutan barang akan berkurang, kerusakan jalan dan tingkat kecelakaan pun akan berkurang.

Terkait besarnya potensi angkutan barang, Edi memberikan gambaran bahwa saat ini angkutan barang berupa pengangkutan batu bara di Sumatra Selatan dilayani oleh 60 gerbong.

Saking panjangnya rangkaian, panjang puluhan gerbong tersebut bisa mencapai 1,2 kilometer.

"Target 2016 kita fokus ke barang. Tahun ini double track di Sumatra Selatan sudah selesai. Prediksinya tadinya selesai di Juli 2015, tapi belum selesai. Ini bisa genjot angkurab barang, di samping juga genjot pendapatan KAI," jelas Edi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com