Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Jatim Targetkan Laba Rp 1,4 Triliun

Kompas.com - 08/01/2016, 10:43 WIB
Ramanda Jahansyahtono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menargetkan laba tahun 2016 sebesar Rp 1,4 Triliun. Hal ini didasarkan pada kondisi ekonomi Indonesia tahun 2016 yang diproyeksikan naik.

"Kita optimis tahun 2016 ekonomi Indonesia akan membaik, sehingga tahun depan bisa sampai Rp 1,4 triliun," ujar Direktur Bisnis Menengah dan Korporasi Bank Jatim, Su'udi di Jakarta, Kamis (7/1/2016).

Su'ud mengatakan, target laba Bank Jatim ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan laba tahun 2015. Kata dia, kondisi ekonomi yang lesu mengakibatkan pendapatan laba di tahun lalu turun.

Tahun lalu, pendapatan laba sebelum pajak Bank Jatim tercatat sebesar Rp 1,2 trilliun atau turun 8,33 persen jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang berada pada angka 1,37 triliun.

Sedangkan, laba sebelum pajak pada tahun 2015 lalu mengalami penurunan 5,81 persen atau menjadi Rp 884 milliar dari Rp 939,084 miliar di 2014.

Kondisi ekonomi yang lesu pada 2015, ditenggarai Su'ud sebagai penyebab (NPL) yang berada di titik Nadzir atau sebesar 4.2 persen. Padahal kata dia, NPL merupakan dalah datu faktor yang mempengaruhi laba.

Makanya, kata suud, untuk mendongkrak laba di tahun ini, jumlah kredit bermasalah (NPL) harus ditekan. Salah satunya, dengan mencari kredit yang lebih aman. Kata dia, di tahun ini kondisi ekonomi membaik sehingga resiko kredit macet semakin menurun.

"Kondisi ekonomi akan membaik, kita akan melihat mana bisnis aman yang bisa dimasuki. Kita belajar banyak di 2015," ujar dia.

Adapun untuk nasabah yang kreditnya macet, dia berencana untuk melakukan rekonstruksi. 

"Bisa dengan rekonstruksi atau resceduling kalau bisnis itu baik," ujar Su'ud.

Dia mengatakan, memperbaiki NPL adalah salah satu cara untuk mendongkrak laba. Pasalnya, jika angka NPL ditekan, pendapatan laba pun akan naik. "Mudah-mudahan ekonomi makro bisa membaik, sehingga bisa sesuai target," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com