Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soros: Krisis 2008 Bisa Terulang Lagi karena China

Kompas.com - 08/01/2016, 11:37 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com - Miliarder keuangan George Soros mengingatkan akan kemungkinan terjadinya krisis pasar finansial. Peringatan ini menyusul dihentikannya transaksi perdagangan pada pasar saham China sebanyak dua kali pada pekan ini.

Berbicara oada forum ekonomi di ibukota Sri Lanka, Colombo, dia mengatakan, saat ini China tengah berupaya untuk menemukan model pertumbuhan ekonomi baru. Langkah China dalam mendevaluasi mata uangnya menimbulkan masalah baru ke seluruh penjuru dunia.

Dia menambahkan, diberlakukannya kembali kebijakan kenaikan suku bunga AS akan menyebabkan guncangan-guncangan di negara berkembang.

Kondisi perekonomian saat ini, lanjut Soros, mengingatkan dirinya akan krisis di 2008 lalu.

"China memiliki peran besar dalam masalah itu. Saya mengatakan ini akan menjadi sebuah krisis," katanya.

Sekadar mengingatkan, CSI 300 China merosot lebih dari 7 persen pada pembukaan transaksi Kamis (7/1/2015). Hal ini memicu pengaktifan circuit breakers. Kondisi itu pun menjalar ke pasar saham Asia, Eropa, hingga Amerika.

Di mata sejumlah analis, China yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar dunia selama 30 tahun, saat ini tengah terguncang. Anjloknya pasar saham menjadi salah satu masalah yang tengah dihadapi oleh pemerintah China.

Selain itu, data-data ekonomi China beberapa waktu terakhir masih mengecewakan. Kondisi ini terjadi seiring perubahan fokus ekonomi China dari basis manufaktur menjadi basis konsumsi.

Analis juga mencemaskan langkah yang diambil otoritas bursa China yang tidak tanggap terhadap pergerakan pasar, meskipun circuit breakers diberlakukan.

Sebenarnya, dalam upaya untuk menstabilisasi pasar, otoritas bursa China memang sudah mengeluarkan sejumlah peraturan baru. Salah satunya, melarang penjualan saham oleh pemegang saham mayoritas di perusahaan tercatat. (Barratut Taqiyyah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com