Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga 2020, Ekonomi China Diprediksi Sulit Tembus 6,5 Persen

Kompas.com - 11/01/2016, 13:18 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SHANGHAI, KOMPAS.com - China akan menghadapi kesulitan dalam mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 6,5 persen dalam kurun waktu 2016 hingga 2020.

Penyebabnya adalah perlambatan permintaan global dan peningkatan upah buruh di dalam negeri sendiri.

"Dalam reformasi dan keterbukaan selama 30 terakhir, produk domestik bruto China telah mencatatkan pertumbuhan sekitar 10 persen. 6,5 persen bukan angka yang tinggi, namun akan sulit untuk mencapainya," kata Li Wei, presiden Badan Riset Pembangunan China.

Menurut Li, beberapa faktor kunci yang menyebabkan lambatnya pertumbuhan ekonomi China hingga 2020 adalah perlambatan ekonomi global.

Di samping itu, di China terjadi peningkatan upah tenaga kerja yang mengikis daya saing negara tersebut.

Hal lainnya adalah meningkatnya isu lingkungan yang artinya China tidak bisa mendorong industrialisasi secepat sebelumnya.

Presiden China Xi Jinping beberapa waktu lalu menyatakan China harus menjaga pertumbuhan ekonomi tidak kurang dari 6,5 persen dalam 5 tahun ke depan.

Tujuannya agar China dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita 2 kali lipat mulai dari 2010 hingga 2020.

China dijadwalkan merilis produk domestik bruto pada kuartal IV 2015 dan keseluruhan tahun 2015 pada 19 Januari 2016 mendatang. Diperkirakan pertumbuhan ekonomi negara itu hanya berkisar 7 persen, paling lambat dalam seabad terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

Whats New
Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com