Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Ekspor Ilegal Lobster yang Ditegah Sentuh Rp 12 Miliar

Kompas.com - 12/01/2016, 13:39 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, Bea Cukai Kementerian Keuangan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah bekerjasama dalam penindakan ekspor ilegal lobster/bibit lobster, di samping melakukan penegahan terhadap ekspor ilegal mutiara.

"Dari bulan, September-Oktober 2015, telah berhasil dicegah ekspor ilegal loster senilai Rp 12,757 miliar. Kami bisa katakan inilah pertama kalinya BC aktif melakukan pencegahan ekspor ilegal, baik mutiara maupun bibit lobster," kata Bambang dalam konferensi pers, Jakarta, Selasa (12/1/2016).

Bambang menyampaikan apresiasinya kepada KKP atas informasi yang selalu diberikan Susi Pudjiastuti dan jajarannya. Dia menjelaskan, ekspor ilegal lobster dan bibit lobster kebanyakan dengan modus penyelundupan melalui bandara.

"Bandaranya bervariasi yang penting itu bandara internasional. Bandara Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Jakarta, Lombok, dan Semarang," kata Bambang.

Biasanya modus yang dilakukan para penyelundup melalui bandara ini adalah untuk produk kelautan dan perikanan yang bisa dibawa tangan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, penyelundupan lobster dan bibit lobster sangat merugikan Indonesia. Sebab, nilai ekonomi yang potensial didapat dan mendorong PDB perikanan menjadi hilang.

Nilai ekspor sebesar Rp 12,757 miliar itu, apabila lobsternya dikembangkan tiga bulan lamanya, bisa menjadi Rp 240 miliar.

Dia menambahkan, selain ekspor ilegal lobster dan bibit lobster, saat ini KKP juga tengah fokus pada pencegahan ekspor ilegal sidat (glass eel). Susi mengatakan, satu kilogram sidat kecil hanya dihargai Rp 5 juta. Tetapi kalau dibesarkan nilainya mencapai Rp 5 miliar per kilogram.

"Jadi sekarang juga diespor ilegal banyak sekali. Akhirnya, mereka tidak beli sidat besar dari kita," ucap Susi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com