Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Bisa Tembus 10 Dollar AS Per Barrel?

Kompas.com - 13/01/2016, 18:53 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com — Harga minyak telah menembus titik terendah dalam 12 tahun. Kini, para analis kembali memprediksi, harga minyak kemungkinan dapat berada pada kisaran 20 dollar AS, bahkan 10 dollar AS per barrel.

Analis Morgan Stanley, Goldman Sachs, Citigroup, dan Bank of America, Merrill Lynch, memangkas prediksi asumsi harga minyak untuk tahun 2016 menjadi 20 dollar AS per barrel.

Sementara itu, Standard Chartered memasang prediksi terendah, yakni 10 dollar AS per barrel.

Pada perdagangan di pasar Asia, Rabu (13/1/2016), minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di level 30,88 dollar AS per barrel, sedikit naik dibandingkan sehari sebelumnya, yakni 29,93 dollar AS per barrel.

Sementara itu, minyak mentah Brent diperdagangkan sebesar 31,20 dollar AS per barrel, setelah terpuruk pada posisi 30,34 dollar AS per barrel.

Secara year-to-date, harga minyak telah menurun setidaknya 17 persen dan lebih rendah 70 persen dari puncaknya pada Juni 2014 silam.

Beberapa analis menyatakan, salah satu penyebab terpuruknya harga minyak adalah devaluasi mata uang China, yuan. Pelemahan mata uang yuan dipandang dapat menyebabkan harga minyak terus anjlok.

"Pelemahan nilai tukar yuan dapat menimbulkan pelemahan harga komoditas ini, dan menyebabkan harga minyak berada di posisi 20 dollar AS per barrel," kata Adam Longson, analis di Morgan Stanley.

Selain itu, kabar dari Arab Saudi tentang rencana menjual saham Saudi Aramco, perusahaan minyak terbesar negara itu, turut menyulut ketidakpastian lanjutan pada harga emas hitam ini.

"Kabar bahwa Arab Saudi mempertimbangkan untuk melepas saham Saudi Aramco, produsen minyak terbesar dunia, juga menyebabkan ketidakpastian berlanjut," ungkap Ben Pedley, Kepala Strategi Investasi Asia HSBC Private Bank.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com