Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

David Bowie Sukses Membawa Industri Hiburan ke Pasar Finansial

Kompas.com - 14/01/2016, 05:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KOMPAS.com - Mendiang penyanyi legendaris David Bowie tutup usia akibat penyakit kanker yang dideritanya.

Akan tetapi, siapa sangka Bowie adalah pioner yang membawa industri musik masuk ke pasar finansial dengan melakukan sekuritisasi royalti atas karya-karya yang diciptakannya.

Dalam hal ini, sekuritisasi adalah proses penjualan piutang royalti kepada pihak lain (dalam hal ini investor). Sehingga, Bowie menerima dana segar dari penjualan piutang tersebut.

Sementara, investor mendapatkan dana dari pihak-pihak yang membayar royalti atas karya Bowie yang dipakai.

(Baca: Inikah Foto Terakhir David Bowie Tersenyum?)

Bowie berhasil meraup dana sebesar 55 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 770 miliar dari sekuritisasi royalti yang diperoleh dari lagu-lagu hitsnya.

Atas keberhasilannya itu, beberapa penyanyi lantas mengikuti jejaknya, antara lain James Brown, Rod Stewart, dan band Iron Maiden.

"'Bowie Bond' sama melejitnya dengan musiknya. Tidak hanya diikuti oleh musisin lain, namun obligasi ini merambah ke jenis aset lainnya," kata Rob Ford, Money Manager di TwentyFour Asset Management.

"Bowie Bond" dijual secara eksklusif kepada Prudential Insurance Co dan mendapatkan rating A3 dari Moody’s Investors Service.

Akan tetapi seiring dengan maraknya pembajakan melalui internet pada awal 2000an, rating tersebut anjlok menjadi Baa3, atau satu level di atas "obligasi sampah" (junk bond).

Terlepas dari itu semua, industri hiburan pun melakukan langkah yang sama. Tak hanya industri musik, namun juga film, paten farmasi, waralaba restoran, hingga komik Peanuts.

"Bowie telah mengubah pandangan tentang seni dan komersialisasi," ujar David Pullman, bankir yang mengatur sekuritisasi obligasi Bowie.

(Baca: Bank Mandiri Akan Jual Piutang KPR)

Tahun lalu, penjualan sekuritisasi semacam ini meningkat 21 persen di AS dan pertumbuhan sektor ini tumbuh lebih cepat dibandingkan penerbitan obligasi tradisional, menurut data Barclays Plc.

Volumenya pun meningkat 16 persen menjadi sekitar 40 miliar dollar AS per November 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com