Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mampu Bangkit Pasca-Bom Sarinah, IHSG Ditutup Melemah 0,53 Persen

Kompas.com - 14/01/2016, 16:31 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah, menyusul aksi jual oleh investor asing, Kamis (14/1/2016).

Dalam perdagangan sesi I, indeks sempat melemah cukup, menyusul aksi serangan bom yang terjadi di Sarinah Jakarta Pusat.

Akan tetapi, keputusan BI untuk menurunkan suku bunga acuan mendorong aksi beli di lantai bursa, sehingga pelemahan indeks tak terlalu dalam.

Pukul 16.00 IHSG ditutup turun 0,53 persen atau 23,99 poin di posisi 4.513,18. Sebanyak 82 saham diperdagangkan menguat, 184 saham melemah dan 78 stagnan.

Volume perdagangan mencapai 4,21 miliar saham senilai Rp 5,79 triliun. Nett Sell yang dibukukan investor asing di seluruh pasar mencapai Rp 398,1 miliar.

Saham-saham yang menyeret pelemahan IHSG yakni ASII (Rp 5.875), TLKM (Rp 3.135), dan BBCA (Rp 13.025). Sementara itu saham-saham yang menahan pelemahan lebih dalam meliputi BBRI (Rp 11.725), BMRI (Rp 9.350), MYRX (Rp 625) dan BBNI (Rp 5.025).

Dari 10 indeks sektor, hanya dua sektor saham yang menguat dan sisanya melemah. Sektor-sektor yang menguat adalah agribisnis (0,75 persen) dan keuangan (0,05 persen).

Sementara itu sektor saham yang melemah yaitu pertambangan (-0,31 persen), industri dasar (-1,71 persen), aneka industri (-0,37 persen), konsumer (-0,34 persen), properti (-0,38 persen), infrastruktur (-1,29 persen), perdagangan (-1,12 persen) dan manufaktur (-0,57 persen).

Dari regional, hampir seluruh bursa di kawasan Asia Pasifik ditutup melemah. Indeks Nikkei225 di bursa Tokyo Jepang berakhir negatif 2,68 persen menjadi 17.240,95. Adapun indeks Hang Seng berakhir melemah 0,59 persen menjadi 19.817,41.

Adapun bursa Shanghai ditutup menguat 1,97 persen menjadi 3.007,65.

Nilai tukar rupiah ditutup melemah sebesar 0,52 persen dan diperdagangkan di Rp 13.906 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com