Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harta 62 Orang Terkaya Dunia Setara dengan Harta Separuh Populasi Dunia

Kompas.com - 19/01/2016, 11:42 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Laporan terbaru dari Oxfam International menunjukkan, nilai kekayaan 62 orang super terkaya dunia jika digabungkan setara dengan nilai kekayaan separuh populasi dunia.

Kekayaan bersih para miliarder tersebut melejit tinggi dalam lima tahun yang berakhir 2015. Pada 2010 lalu, nilai kekayaan sebesar itu merupakan gabungan kekayaan 388 para miliarder dunia.

Oxfam merilis laporan tahunannya menjelang World Economic Forum di kota Swiss, Davos, yang merupakan acara tahunan pemimpin politik dan finansial dunia.

Studi ini menarik data dari daftar tahunan miliarder Forbes dan buku data Global Wealth yang dirilis Credit Suisse .

Kelompok anti-kemiskinan menginginkan adanya perhatian yang lebih terhadap besarnya gap kekayaan dunia antara si kaya dan miskin.

Sepanjang 2010 hingga 2015, harta 62 miliarder ini tumbuh 44 persen atau lebih dari setengah triliun dollar AS menjadi 1,76 triliun dollar AS atau sekitar Rp 24.464 triliun (kurs Rp 13.900 per dollar AS).

Sementara 3,6 miliar orang di dunia lainnya mengalami penurunan nilai kekayaan sebesar 41 persen.

Hampir setengah orang-orang super kaya ini berasal dari Amerika Serikat, 17 dari Eropa, dan sisanya dari berbagai negara lain seperti China, Brazil, Meksiko, Jepang dan Arab Saudi.

"Kekayaan bergerak cepat dan terkonsentrasi di posisi teratas piramida," jelas Gawain Kripke, Director of Policy and Research Oxfam America.

Tidak hanya itu, tingkat kesenjangan pendapatan antara kelompok kaya dan kelompok miskin juga semakin melebar. Sekitar 20 persen kelompok miskin dunia -yang hidup di bawah garis kemiskinan ekstrim, hidup dengan pengeluaran kurang dari 1,90 dollar AS per hari- mengalami penurunan pendapatan yang cukup besar pada periode 1988 hingga 2011.

Sementara, 10 persen kelompok kaya menikmati kenaikan kekayaan sebesar 46 persen.

"Perekonomian global tidak bekerja untuk menarik orang-orang miskin ini keluar dari garis kemiskinan," jelas Deborah Hardoon, Deputy Head of Research Oxfam's . (Barratut Taqiyyah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com