Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Robot Bisa Mengambil Alih Pekerjaan Anda

Kompas.com - 19/01/2016, 17:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Sepertinya Anda perlu berhati-hati dan mempersiapkan diri, sebab pekerjaan Anda bisa saja diambil alih oleh robot.

Para ahli memperingatkan, berbagai pekerjaan terlatih akan dapat segera hilang karena meningkatnya penggunaan robot, yang akan menjadi ancaman bagi para profesional.

Studi yang dihelat Bank of America menyebut, robot akan melakukan 45 persen pekerjaan manufaktur pada tahun 2025 mendatang, dibandingkan saat ini yang baru 10 persen. 

Tidak hanya itu, peningkatan penggunaan robot yang terkoneksi internet akan mencapai 50 miliar pada tahun 2020.

Penyebabnya tak lain adalah harga perangkat robot dan komputer semakin murah, sehingga membuat perusahaan semakin tertarik.

Biaya operasional perusahaan pun akan turun 27 persen dalam satu dasawarsa terakhir dan akan turun 22 persen dalam satu dasawarsa mendatang.

Negara-negara yang mampu mengadopsi teknologi ini lebih dulu akan memperoleh peningkatan pendapatan karena biaya tenaga kerja lebih murah namun produktivitas meningkat.

Lihat saja Jepang yang memiliki 1.520 robot per 10.000 karyawan.

Nah, ada beberapa pekerjaan yang berisiko digantikan oleh robot, antara lain staf administrasi, pekerja manual, dan pekerjaan pemrosesan data.

Bank of America pun menyebut ada 90 persen risiko pada pekerjaan seperti pemandu wisata, pembuat roti, tukang daging, teknisi farmasi, agen asuransi, kolektor pajak, telemarketing, hingga akuntan.

Risiko penggunaan robot pun menghantui profesional seperti psikolog dan dokter.

Namun, ada beberapa pekerjaan yang ternyata sulit untuk digantikan oleh robot.  

Pekerjaan yang memerlukan empati, intuisi, serta membutuhkan banyak interaksi sosial akan sulit ditandingi oleh teknologi.

Pekerjaan tersebut di antaranya pekerja kesehatan mental, pekerja sosial, polisi, detektif, guru, dan seniman. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com