Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neraca Jasa Indonesia Negatif

Kompas.com - 19/01/2016, 19:04 WIB
Ramanda Jahansyahtono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Neraca jasa Indonesia dinilai negatif andai dilihat dari total pendapatan Domestik Bruto (PDB) yang jauh melebihi Pendapatan Nasional Bruto (PNB).  Hal tersebut disampaikan peneliti dari The Indonesian Institute (TII), Ninasapti Triaswati di Jakarta, Selasa (19/1/2016).

Kata dia, pada 2013 tercatat PDB di Indonesia sebesar Rp 36,5 juta atau Rp 1 juta lebih besar dari PNB yang hanya Rp 35,4 juta. "Ini berarti penghasilan yang didapat hanya di dalam negeri jauh lebih besar jika dibandingkan dengan seluruh warga Indonesia termasuk yang ada di dalam negeri," ujar dia.

Nina melanjutkan, hal tersebut menunjukan bahwa walaupun secara kuantitas jumlah tenaga kerja yang dikirim ke luar negeri besar, total pendapatan mereka tidak sebanding dengan para pekerja asing yang digaji besar di dalam negeri. "Angka ini menunjukan bahwa neraca jasa atau tenaga kita yang negatif. Karena kita kirim ke luar dengan gaji rendah. Tapi impor tenaga kerja dari luar dengan gaji yang mahal," ujar Nina.

Maka, kata dia pemerintah kudu lebih berhati-hati dan mulai memikirkan kualitas tenaga kerja. Salah satunya dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja dan memberikan sistem layanan informasi dan data ketenagakerjaan yang lebih baik. "Karena pendataan soal ketenagaan kerja penting untuk menentukan langkah selanjutnya," ujar dia

Sementara, Nina menambahkan,  soal surplus, Indonesia bisa belajar ke RRC. "China selalu jadi juara surplus dan juara cadangan devisa dari tahun ke tahun," pungkas Nina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Target Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Target Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Whats New
Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Whats New
Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Whats New
Proyek Perpanjangan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Proyek Perpanjangan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Whats New
Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Whats New
Catat, Ini Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2024

Catat, Ini Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2024

Whats New
Semen Padang Dapat Pengakuan UNESCO, Erick Thohir: BUMN Tulang Punggung Ekonomi

Semen Padang Dapat Pengakuan UNESCO, Erick Thohir: BUMN Tulang Punggung Ekonomi

Whats New
Alfamidi Berencana Membagikan Dividen Rp 155,47 Miliar

Alfamidi Berencana Membagikan Dividen Rp 155,47 Miliar

Whats New
Target Peserta Kartu Prakerja 2024 Tembus 75 Persen, Anggaran Bakal Ditambah?

Target Peserta Kartu Prakerja 2024 Tembus 75 Persen, Anggaran Bakal Ditambah?

Whats New
Cara Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Cara Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Whats New
Strategi BSI Hadapi Era Biaya Dana Mahal Imbas Kenaikan Suku Bunga Acuan

Strategi BSI Hadapi Era Biaya Dana Mahal Imbas Kenaikan Suku Bunga Acuan

Whats New
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster ke Singapura, Nilainya Rp 46,8 Miliar

TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster ke Singapura, Nilainya Rp 46,8 Miliar

Whats New
Inflasi AS Mereda, Harga Bitcoin Melesat

Inflasi AS Mereda, Harga Bitcoin Melesat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com