Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlilit Utang, Harga Saham Freeport Terus Melorot

Kompas.com - 20/01/2016, 13:43 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Di tengah rencana divestasi 10 persen saham yang kemudian diikuti mundurnya Maroef Sjamsoeddin dari jabatan Presdir Freeport Indonesia, harga saham Freeport McMoran terus melorot.

Mengutip data Bloomberg, pada perdagangan di New York Stock Exchange yang ditutup pada Rabu (20/1/2016) dini hari, harga saham perusahaan induk Freeport Indonesia itu anjlok 8,97 persen.

Dengan penurunan itu, saham perusahaan ini dihargai 3,96 dollar AS per lembar. Adapun kapitalisasi pasar Freeport McMoran mencapai 4,57 miliar dollar AS atau setara Rp 63,52 triliun (kurs Rp 13.900 per dollar AS).

Penurunan yang terjadi pada perdagangan saham dini hari tadi melanjutkan suramnya pergerakan saham produsen emas terbesar di dunia itu. Dalam setahun ini, saham berkode FCX itu telah mencatatkan penurunan hingga 79,12 persen.

Dalam lima tahun terakhir, saham Freeport sempat bertengger di kisaran 46 dollar AS per saham. Namun, seiring dengan turunnya harga komoditas, saham perusahaan ini secara perlahan beringsut ke bawah.

Mengutip thestreet.com, longsornya saham Freeport disebabkan sejumlah isu. Selain mundurnya Maroef Sjamsoeddin, perseroan juga tengah terlilit utang.

"Selain itu, return on equity yang tidak sesuai harapan serta lemahnya cash flow menyebabkan kinerja saham Freeport mengecewakan," demikian dituliskan laporan tersebut.

Sebelumnya, pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI), Christianto Wibisono, menyatakan, Freeport-McMoran pada saat ini dalam kondisi tidak baik lantaran terlilit utang 20 miliar dollar AS.

Tidak hanya itu, perusahaan tambang ini juga telah diakusisi oleh investor raksasa, Carl Icahn, yang kini menjadi pemegang saham terbesar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com