Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham AS Menguat, Harga Emas Dunia Turun

Kompas.com - 22/01/2016, 08:09 WIB
CHICAGO, KOMPAS.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Kamis (21/1/2016) waktu setempat (Jumat pagi WIB), seiring menguatnya pasar saham Amerika Serikat.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari, turun 8  dollar AS atau 0,72 persen, menjadi 1.098,2 dollar AS per ounce.

Setelah hari perdagangan yang bergejolak pada Rabu, saham AS berbalik naik pada Kamis, menempatkan tekanan pada logam mulia. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 163 poin atau 1,04 persen pada pukul 17.45 GMT. 

Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik karena investor mencari tempat yang aman, sementara sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan, biasanya harga emas turun.

Departemen Tenaga Kerja AS merilis laporan klaim pengangguran mingguannya pada Kamis, mencegah emas dari penurunan lebih lanjut karena klaim awal naik 10.000 pada minggu yang berakhir 16 Januari menjadi 293.000. Para analis mencatat angka ini jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan.

Logam mulai berada di bawah tekanan ketika laporan yang dirilis oleh Federal Reserve Cabang Philadelphia pada Kamis menunjukkan Indeks Kondisi Bisnis Umum dalam Survei Prospek Bisnisnya berada pada tingkat -3,5, lebih baik dari yang diharapkan.

Harga emas dicegah dari penurunan lebih lanjut karena indeks dollar AS turun 0,06 persen menjadi 99,00 pada pukul 18.00 GMT.  Emas dan dollar AS biasanya bergerak berlawanan arah.

Sementara perak untuk pengiriman Maret turun 6,6 sen, atau 0,47 persen, menjadi 14,094 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 0,3 dollar AS, atau 0,04 persen, menjadi 819,50 dollar AS per ounce. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com