Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembari "Ngopi-ngopi", Mari Berasuransi!

Kompas.com - 25/01/2016, 17:48 WIB

KOMPAS.com - Salah satu tempat jumpa alias meeting point kebanyakan orang Indonesia adalah gerai minum kopi. Berangkat dari kenyataan itu, Asuransi Jiwa FWD dan gerai kopi Excelso menjalin kolaborasi.

Adalah Vice President Director FWD Life Jens Reisch yang kembali membuka lima passion alias kesukaan pelanggan produk asuransi jiwa perusahaan tersebut di Indonesia. Menurut pria asal Jerman itu, separuh dari jumlah para pelanggan memilih kesukaan traveling atau jalan-jalan.

Menyusul di belakangnya adalah kuliner, olahraga, musik, dan belanja. "Orang Indonesia kan juga suka minum kopi," katanya di Jakarta pada Senin (25/1/2016) saat peluncuran FWD Life Digital Agency bersama dengan Director & Chief Agency Officer FWD Life Hendra Thanwijaya dan President Director PT Excelso Multi Rasa Kevin Mergonoto.

Sejatinya, lanjutnya, gerai kopi adalah tempat berjumpa atau berkumpul yang bisa dimanfaatkan oleh para agen asuransi dan para calon pelanggan untuk bertransaksi. Namun, untuk sampai pada tujuan itu, FWD, aku Reisch, terlebih dahulu menempatkan perhatian pada rekrutmen sekaligus kualitas agen asuransi untuk mencapai target kian baik sejak perusahaan masuk ke Indonesia. "Kami pertama kali menjual polis di Indonesia pada Januari 2014," kata Reisch sembari mengingatkan bahwa FWD adalah asuransi jiwa pertama di Indonesia berbasis digital yang memanfaatkan internet dan multimedia untuk menjalankan kegiatannya.

Kali ini, lanjut Reisch, pihaknya meluncurkan aplikasi mobile komprehensif yang disebut FWD Mobile. Piranti lunak ini memungkinkan agen melakukan pendekatan kepada pelanggan dengan lebih baik. Aplikasi ini juga didukung oleh modul pelatihan dan proses penjualan efisien.

Ada empat fitur FWD Mobile yang diklaim user-friendly. Pertama M-Recruitment. Fitur ini bisa mendukung agen melakukan proses perekrutan.

Kedua M-Activity. Aplikasi ini, antara lain, membantu agen meningkatkan produktivitas mereka dengan merekam dan mengingatkan kegiatan sehari-hari para agen. "Seperti sekretaris pribadi sifatnya," kata Hendra Thanwijaya.

Yang ketiga adalah M-Commerce. Ini merupakan sistem penjualan tanpa kertas untuk produk asuransi jiwa. Penjualan tanpa kertas sudah diperkenalkan FWD sejak 2014 silam.

Yang keempat adalah M-Service. Fitur ini menyediakan informasi alamat kantor pemasaran, peta, dan layanan costumer care. Informasi berkaitan dengan kebijakan pelanggan juga tersedia di fitur ini.

Catatan FWD yang disampaikan Jens Reisch menunjukkan pihaknya sampai akhir 2015 sudah mengumpulkan premi hingga Rp 59 miliar. Target perolehan premi hingga 2016 usai adalah Rp 240 miliar. Separuh dari target premi baru itu berasal dari agen. Sementara, separuhnya lagi dari kegiatan bisnis banking insurance dan sebagainya. Kontribusi perolehan premi dari agen mencapai 50 persen.

Hingga akhir 2015, jumlah agen FWD ada 2.500 orang. Jumlah itu akan bertambah menjadi 5.000 agen. "Agen kami memiliki lisensi AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia)," kata Hendra Thanwijaya.

Josephus Primus Director & Chief Agency Officer FWD Life Hendra Thanwijaya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com