Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Listrik Turun, Sektor Riil hingga Perbankan Girang

Kompas.com - 26/01/2016, 11:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana menurunkan tarif listrik 12 golongan alias golongan tarif non subsidi pada 1 Februari 2016. Hal ini menyusul harga minyak yang terus rendah. (baca: Februari, PLN Kembali Turunkan Tarif Listrik)

Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Ryan Kiryanto mengungkapkan, apabila PLN benar-benar menurunkan tarif listrik bulan depan, maka akan banyak dampak signifikan yang terasa di perekonomian.

Selain inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK)yang rendah, sektor rill maupun sektor perbankan dan keuangan pun akan menerima dampak yang besar.

"Menggairahkan sektor riil karena ongkos produksi dari biaya listrik yang turun. Dampaknya cukup besar karena ongkos listrik berkisar 20 persen dari biaya produksi," terang Ryan ketika berbincang dengan Kompas.com, Senin (25/1/206).

Tidak hanya itu, penurunan tarif listrik oleh PLN juga akan menstimulasi permintaan kredit. Pasalnya, pelaku industri bergairah dan daya beli masyarakat menjadi lebih baik.

Ryan berpandangan, semua itu akan lebih berdampak positif jika pemerintah juga menyesuaikan harga BBM di dalam negeri sesuai rendahnya harga minyak di pasar global.

Sebelumnya, pada Januari 2016, PLN sudah menurunkan tarif listrik untuk 12 golongan non subsidi. Yakni tarif Rumah Tangga daya 1.300 Volt Ampere (VA) ke atas turun dari Rp 1.509,38 per kilo Watt hour (kWh) pada bulan Desember 2015, menjadi Rp 1.409,16 pada Januari 2016. (baca: Januari 2016, PLN Turunkan Tarif Listrik Nonsubsidi)

Sementara untuk tarif bisnis daya 6.000 VA ke atas dan kantor pemerintah daya 6.600 VA ke atas juga turun hingga Rp 100,00. Selain itu, tarif industri juga mengalami penurunan tipis dari bulan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com