Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Kereta Cepat, Ini Bukan soal Siapa yang Punya Proyek...

Kompas.com - 26/01/2016, 16:46 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sudah hampir sepekan setelah groundbreaking, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung belum juga mengantongi izin pembangunan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Pengamat transportasi sekaligus Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Danang Parikesit, menilai, berlarutnya perizinan kereta cepat ialah karena pemerintah tidak cukup cair.

"Di tingkat mikro, pemerintah tidak cukup responsif menyesuaikan peraturan yang relevan," ujar Danang kepada Kompas.com, Jakarta, Selasa (26/1/2016).

Menurut dia, bila melihat pendekatan yang digunakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang selalu menetapkan timeline dimulainya suatu proyek, menteri-menteri di bawahnya harus cepat dan responsif.

Misalnya, tutur Danang, dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Presiden sudah mengeluarkan Perpres 107 Tahun 2015. Seharusnya, semua aturan di tingkat kementerian segara disesuaikan.

"Ini kan bukan soal siapa yang punya proyek. Infrastruktur harus jadi prioritas nasional, di atas kepentingan masing-masing kementerian," kata dia.

Selain persoalan di tingkat mikro, Danang juga menyoroti tingkat makro proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Menurut dia, proyek tersebut hingga kini tidak memiliki kajian yang lengkap terkait kajian kelayakan ekonomi. Padahal, ucap dia, kajian itu bisa menjadi pegangan penting proyek yang diperkirakan menelan dana 5,5 miliar dollar AS atau Rp 76,4 trilliun itu (kurs 13.900).

"Juga dibuat analisis komprehensif. Tentang risiko dan mitigasinya, baik risiko tidak tercapainya sasaran jumlah penumpang maupun sasaran pendapatan, risiko membengkaknya biaya, risiko project delay, dan risiko perubahan nilai tukar karena China sendiri secara domestik tidak sekuat 10 tahun yang lalu," ucap Danang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com