Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Hal Harus Dukung Daya Saing Indonesia

Kompas.com - 26/01/2016, 20:37 WIB

KOMPAS.com - Daya saing Indonesia di pasar global harus mendapat dukungan tiga hal yakni teknologi, pendidikan dan kemitraan. Khusus mengenai kemitraan, jalinan kolaborasi itu menyertakan pula pemerintah dan pihak-pihak swasta.

Terkait mengenai hal itu, catatan Country Manager Intel Indonesia Harry K Nugroho, pada pekan lalu sebagimana warta laman Intel.co.id, pemerintah punya kewajiban memajukan pendidikan di Indonesia. Sementara, pihak swasta dan industri memunyai kesempatan membantu pemerintah mempercepat adopsi teknologi dan menyiapkan sumber daya manusia. Peran swasta itu pun termasuk melalui pelatihan-pelatihan maupun dengan memberikan akses terhadap teknologi komputasi terbaru sebagai sarana peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Lebih lanjut Harry menambahkan pihaknya sudah bekerja sama dengan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Analytical on Capacity Development Partnership (ACDP) menyelenggarakan seminar dan lokakarya tentang ”Education Transformation and 21st Century Learning” pada 20-21 Januari 2016.

Seminar dan lokakarya ini bertujuan untuk berbagi informasi dan praktik baik di forum internasional, tentang transformasi pendidikan yang sesuai dengan pembelajaran Abad 21, khususnya tentang pentingnya penerapan teknologi untuk pembelajaran Abad 21. Selain itu juga, kegiatan tersebut diharapkan mampu menciptakan kesadaran di antara pengambil kebijakan, akademisi, pendidik (guru, kepala sekolah, dan pengawas), dan praktisi terhadap transformasi pendidikan di Abad 21.

Sebanyak 400 orang peserta yang diundang di dalam seminar dan lokakarya. Mereka adalah pengambil kebijakan dan para peneliti atau perekayasa di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di daerah Jabodetabek, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK), guru, kepala sekolah, dan pengawas, serta pegiat atau pengamat maupun komunitas pendidikan.

Dalam acara ini juga dipamerkan solusi pendidikan terbaru dengan teknologi Intel seperti Intel Content Access Point (ICAP), Intel Next Unit Computing (NUC), Intel Compute Stick, Intel Classroom Management, dan lain-lainnya.

Harry juga menjelaskan pihaknya menghadirkan Intel Teacher Professional Learning dan Intel Innovation Program sebagai salah satu sarana transformasi pembelajaran Abad 21 yang dikembangkan melalui penelitian, dan pengalaman kerja sama dan kemitraan dengan pemerintah, LSM, serta lembaga multilateral dan pendidikan di seluruh dunia. Intel telah  mengembangkan model yang komprehensif untuk transformasi pendidikan yang efektif.

”Model transformasi pendidikan Intel dapat membantu pemerintah meningkatkan kualitas sistem pendidikan nasional, yang mengarah kepada peluang ekonomi dan sosial bagi seluruh warga negara. Intel diposisikan secara unik untuk membantu negara menjadi unggul dalam persaingan ekonomi global melalui kolaborasi teknologi, program pendidikan, dan kemitraan,” pungkas Harry K Nugroho.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com