JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menyatakan, perekonomian Indonesia pada tahun 2016 masih akan mengalami banyak tantangan, terutama akibat anjloknya harga komoditas. Oleh sebab itu, BI berharap pemerintah segera membenahi struktur industri sehingga dapat mendorong penciptaan nilai tambah atas hasil komoditas yang berorientasi ekspor.
"Indonesia harus dapat mengeksplorasi pasar yang baru dan berupaya meningkatkan nilai tambah produk. Ini kuncinya," kata Agus di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (27/1/2016).
Lebih lanjut Agus menuturkan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tidak akan berdampak signifikan pada peningkatan nilai ekspor, apabila pemerintah hanya mengandalkan komoditas mentah. "Kondisi kurs tidak terlalu memberi manfaat pada peningkatan ekspor. Tetapi kalau kita sudah mempunyai proses produksi yang baik dan bernilai tambah, itu akan membantu ekspor," terangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.