Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag : Penghapusan Sistem Kuota Impor Baru Sebatas Wacana

Kompas.com - 02/02/2016, 20:23 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong menilai usulan yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli terkait perubahan sistem impor berbasis kuota tergolong revolusioner. Meski begitu, menurut dia, hal tersebut kini masih sebatas wacana. Sebab, mengubah sistem impor berbasis kuota berarti merombak seluruh aturan dan perizinan importasi.

"Ini baru wacana. Tapi memang revolusioner. Kalau kita sepakat, berarti akan ada perombakan total di sistem perizinan di sektor pangan, antara lain bea cukai," kata Thomas kepada wartawan di Jakarta, Selasa (2/2/2016).

Thomas mengatakan, dirinya sepakat dengan pendapat Rizal Ramli bahwa banyak masalah dalam perdagangan komoditas strategis, seperti disparitas harga yang terlalu besar dari produsen akibat sistem impor kuota. Thomas menjelaskan, dengan sistem kuota, hanya segelintir pihak yang bisa bermain. Terbatasnya pemain di pasar tentu akan membuat penawaran harga ke konsumen menjadi tidak kompetitif.

"Logika sederhana, semakin pasar dibuka, ada kebebasan berdagang. Semakin lancar pasar itu, maka semakin lancar pasokan dan harga menjadi stabil," kata Thomas. "Semakin pasar itu dibatas-batasi, semakin pasar itu tipis dan tidak ada fungsi supply-demand," kata dia lagi.

Thomas mengatakan, apabila nantinya kebijakan importasi tidak lagi menggunakan sistem kuota, maka semua orang bisa berdagang, bahkan melakukan aktivitas ekspor-impor.

Sebelumnya, Rizal Ramli mengusulkan impor komoditas garam ke depan tidak lagi menggunakan sistem kuota, tetapi sistem tarif dengan kisaran bea masuk Rp 150 per kilogram. Apabila usulan ini disepakati, dia berharap, hal ini juga diterapkan untuk komoditas strategis lainnya seperti beras, daging sapi, jagung, dan gula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com