Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PHK Mulai Marak, Ini Kata Menko Perekonomian

Kompas.com - 03/02/2016, 18:58 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa perusahaan minyak global ataupun dalam negeri mulai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan karyawannya. Gelombang PHK ternyata tidak hanya melanda industri minyak, tetapi juga industri elektronik.

Kabar terbaru, pabrik lampu milik PT Panasonic Lighting di Cikarang, Jawa Barat, dan Pasuruan, Jawa Timur, akan segera ditutup. Hal yang sama dikabarkan berlaku untuk pabrik PT Toshiba Indonesia di Cikarang.

Akibat penutupan dua pabrik elektronik tersebut, sebanyak 2.500 karyawan dirumahkan.

Menteri Koordinator Perekonomian (Menko Perekonomian) Darmin Nasution menyatakan, dirinya belum menerima laporan terkait rencana penutupan pabrik dan PHK karyawan kedua perusahaan elektronik tersebut.

Ketika dikonfirmasi, dia meminta para awak media untuk menanyakan kepada Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri. Dia juga menyarankan kepada awak media untuk bertanya kepada Franky Sibarani, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

"Belum (terima laporan). Kenapa jadi ada yang begini, itu tanya saja ke Pak Hanif," kata Darmin di kantornya, Rabu (3/2/2016).

Lebih lanjut, Darmin mengungkapkan, situasi perekonomian dunia saat ini pun sedang mengalami pelambatan. Akan tetapi, kondisi investasi di Indonesia masih baik-baik saja.

Di luar dua perusahaan elektronik raksasa ini, ada dua perusahaan elektronik lain asal Korea Selatan yang juga mengumumkan akan menutup pabriknya di Indonesia.

Dua perusahaan tersebut adalah PT Samoin, yang telah merumahkan 1.200 karyawannya, serta PT Starlink, yang merumahkan 500 pekerja. Kedua perusahaan ini telah selesai beroperasi di Indonesia pada Januari kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

Whats New
Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com