Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kusrin Setia Menunggu Lima Tahun Lagi?

Kompas.com - 06/02/2016, 14:41 WIB

KOMPAS.com - Muhammad Kusrin yang dikenal khalayak sebagai "Si Perakit Televisi" ini mengaku bakal mengembangkan teknologi produksi televisinya mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya adalah televisi berbasis teknologi penampil kristal cair (LCD). Hingga kini, televisi rakitan produksinya yang bermerek Maxreen itu masih berkutat pada teknologi tabung gambar (CRT). Pria asal Dusun Jatikuwung, Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karang Anyar, Jawa Tengah itu membanderol unit televisi 17 inchi-nya itu Rp 600.000 per unit.

Saat peluncuran iklan televisi komersial Kuku Bima Energi (KBE) yang menjadikan dirinya sebagai bintang iklan oleh PT Sido Muncul Tbk (SIDO), Jumat (5/2/2016), Kusrin mengatakan bahwa hingga kini Maxreen memang menyasar masyarakat berkemampuan ekonomi menengah ke bawah.

Catatan yang dikumpulkan Kompas.com menunjukkan, pada 2007, penjualan televisi LCD di dunia sudah melampaui televisi tabung. Hal itu terjadi lantaran televisi LCD memunyai keunggulan lebih mulai dari kualitas gambar hingga ukuran yang jauh lebih simpel dengan berat lebih ringan ketimbang televisi CRT.

Usut punya usut, Kusrin yang dalam kesempatan itu bersama dengan Direktur Utama SIDO Irwan Hidayat masih menunggu limbah tabung komputer habis. Khususnya, ketersediaan limbah di sekitar tempatnya berproduksi. "Lima tahun lagi limbah itu baru habis," kata suami dari Siti Aminah itu.

Selain iklan berongkos Rp 10 miliar tersebut, SIDO itu juga memberikan bantuan modal Rp 100 juta. "Uangnya untuk mengembangkan usaha," kata Kusrin.

Sementara itu, Irwan Hidayat mengatakan bahwa pihaknya juga sudah mendaftarkan nama "Kusrin" untuk dijadikan merek utama di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. "Ini untuk mendapatkan Hak Paten," demikian Irwan Hidayat. (Baca: Lantaran Merakit Televisi, Kusrin Pun "Masuk Tivi")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com