Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yellen Bikin Harga Emas Turun

Kompas.com - 11/02/2016, 08:19 WIB
CHICAGO, KOMPAS.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada Rabu (10/2/2016) waktu setempat (Kamis pagi WIB), seiring dengan pernyataan Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen yang meredakan kekhawatiran investor tentang waktu kenaikan suku bunga berikutnya.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April turun 4 dollar AS atau 0,33 persen, menjadi 1.194,60 dollar AS per ounce.

Logam mulia berada di bawah tekanan karena Ketua Fed Janet Yellen menyatakan ketidakstabilan ekonomi global dapat mencegah AS menyimpang dari jalur pertumbuhan kuatnya, tetapi mencatat bahwa kenaikan lapangan pekerjaan dan upah yang kuat menunjukkan tanda-tanda yang baik bagi ekonomi AS.

Dia mengisyaratkan kenaikan suku bunga Federal Reserve akan dilakukan secara bertahap seperti yang diperkirakan. Hal ini  mengurangi ketakutan investor dan mendorong mereka jauh dari logam mulia yang dianggap sebagai aset safe haven.

Analis mencatat bahwa biasanya penundaan dalam kenaikan suku bunga The Fed akan mendukung emas, namun karena ketidakpastian, ini menempatkan tekanan pada logam mulia, karena dilihat sebagai langkah positif bagi pasar ekuitas AS.

Sebelum kesaksian di Kongres, bank sentral mengisyaratkan bahwa masih bisa menaikkan suku pada Maret. Namun sekarang Yellen bersaksi kepada Kongres bahwa kenaikan akan dilakukan secara bertahap, banyak analis percaya bahwa kenaikan suku bunga berikutnya akan terjadi lama kemudian di akhir tahun.

Namun, pelemahan dalam dollar AS mencegah logam mulia jatuh lebih lanjut. Indeks dollar AS turun 0,07 persen menjadi 95,99 pada pukul 19.15 GMT.

Emas dan dollar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dollar AS naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dollar menjadi lebih mahal bagi investor.

Sementara perak untuk pengiriman Maret turun 16,7 sen, atau 1,08 persen, menjadi ditutup pada 15,282 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 5,2 dollar AS, atau 0,55 persen, menjadi ditutup pada 934,20 dollar AS per ounce.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com