Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappenas Akan Bantu Selesaikan Masalah KCIC dan TNI di Halim

Kompas.com - 12/02/2016, 17:49 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dikabarkan melanggar tata ruang, karena dalam perencanaannya pihak investor akan membangun stasiun kereta api di Halim Perdanakusuma.

Padahal berdasarkan Perda Nomor 1 tahun 2012 tentang kawasan Khusus Pertahanan dan Keamanan, Halim Perdanakusuma menjadi satu dari empat kawasan khusus pertahanan keamanan.

Guna memastikan proyek kereta cepat berjalan sesuai rencana, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akan membantu mengatasi persoalan tersebut.

"Yang sudah berproses cukup lama (tapi belum selesai) itu masalah Halim, antara KCIC dan TNI. Insyaallah nanti segera selesai, Bappenas akan memfasilitasi untuk menyelesaikan itu," kata Direktur Transportasi Bappenas Bambang Prihartono di Jakarta, Jumat (12/2/2016).

Bambang menuturkan, saat ini beberapa perizinan sudah dikantongi oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku pengembang.

Izin tersebut antara lain penetapan trase, analisis dampak lingkungan atau amdal, serta 'right of way' tol Cipularang.

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, sambung Bambang diharapakan dapat menggeser penumpang moda transportasi berbasis jalan raya ke rel, dan bisa mengurangi beban logistik di darat sebesar satu persen.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, pemerintah menargetkan penurunan biaya logistik dari 26 persen menjadi 19,2 persen, atau berkurang 6,8 persen.

Penurunan biaya logistik diharapkan datang dari laut sebesar 3,8 persen dan dari darat sebesar 3 persen.

"Kereta cepat ini akan menurunkan satu persen sehingga tinggal menurunkan lagi dua persen untuk biaya logistik di darat," imbuh Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com