Pasalnya, saat kondisi ekonomi global lesu, beberapa perusahaan Jepang malah memperlebar investasinya di Indonesia.
Salah satunya dilakukan oleh PT Asahimas Chemical (Asahimas) pada 2016 ini. (Baca : Ini Tiga Manfaat Perluasan Pabrik Asahimas di Cilegon Bagi Indonesia)
Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan ekspansi dengan nilai investasi sebesar Rp 12,3 triliun yang dilakukan oleh Asahimas merupakan simbol bahwa para investor Jepang masih percaya pada Indonesia.
"Proyek perluasan ini juga memperlihatkan bahwa sebenarnya iklim investasi di Indonesia masih sangat kondusif dan berdaya saing," ujar Franky saat acara peletakan batu pertama (ground breaking) PLTU PT. Asahimas di Cilegon Jumat (12/2/2016).
Tanpa adanya iklim yang kondusif, menurut Franky, tidak mungkin investor mau bertahan, apalagi memperluas pabriknya dengan nilai investasi yang tinggi.
Franky juga mengatakan bahwa Asahima sebenarnya tidak menggunakan bahan baku dari dalam negeri.
Untuk menjalankan produksinya, kata Franky, Asahima membutuhkan garam listrik. "Tidak ada source di dalam negeri. Jadi sebetulnya mereka bisa memilih tempat lain selain Indonesia. Tapi mereka malah memilih Indonesia," papar Franky.
karena itu, kata Franky, sudah sewajarnya jika pemerintah memberikan kemudahan bagi investor seperti Asahimas.