"Transaksi non tunai bisa lebih praktis dan bisa lebih efisien," ujar Agus saat memberikan sambutan pada acara tersebut.
Masyarakat tutur dia, tak perlu lagi susah-susah membawa pecahan rupiah bila menggunakan transaksi non tunai.
Sebab, semua transaksi bisa dilakukan melalui satu kartu saja misalnya kartu kredit, debit, atau kartu uang elektronik (e-money).
Menurut Agus, disejumlah kota besar di Indonesia, transaksi non tunai sudah menjadi rutinitas masyarakat.
Mulai dari belanja di mall, mini market, pembelian tiket angkutan umum, pembayaran listrik, hingga pembelian pulsa sudah menggunakan transaksi non tunai.
Oleh karena itu, BI mendorong agar masyarakat di Indonesia timur, terutama di Kupang, juga mulai menggunakan transaksi non tunai.
"Tidak perlu simpan uang di dompet atau lemari besi lagi," kata Agus.
Sementara itu Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengakui bahwa penggunaan transaksi non tunai di NTT masih minim.
Menurut dia, penggunaan transaksi non tunai juga bagian dari upaya mencintai rupiah.
"Kita jangan sampai cinta dollar atau ringgit, harus cinta rupiah. Gunakan rupiah jangan yang lain," kata Frans.