Harapannya, program ini mampu menekan angka buruh migran ilegal yang selama ini cukup tinggi.
Kepala Kantor Imigrasi Kabupaten Nunukan I Gede Surya Mataram mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan peralatan yang dibutuhkan.
Dua peralatan pihak imigrasi yang disiapkan di Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Nunukan, akan mampu mencetak pasport dalam waktu 10 menit.
Namun krisis listrik yang terjadi di Nunukan akhir akhir ini menjadi kekhawatiran pihak imigrasi.
"Hari ini kita ujicobakan. Kalau peralatan, semua sudah siap. Tetapi kalau listrik mati, semua sistem tidak jalan. Kita tidak bisa cetak pasport," ujarnya Senin (15/02/2016) di Nunukan.
Kepala BP3TKI Kabupaten Nunukan Edy Sujarwo mengatakan, hari ini rencananya akan dilakukan ujicoba systen pelayanan kepada buruh migran yang bekerja di Malaysia.
"Ada 40 TKI dari perusahaan perkebunan di Malaysia yang akan mendapat pelayanan dokumen," Ujarnya.
Sementara, Direktur Pengaduan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Muhammad Syafrie memastikan Mentri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Hamonangan Laoly akan meresmikan Program Pelayanan Terpadu Sentra Poros Perbatasan di Kabupaten Nunukan.