Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Saham AS Ditutup Menguat Diatas 1 Persen

Kompas.com - 17/02/2016, 06:23 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters
NEW YORK, KOMPAS.com - Pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup dengan kenaikan lebih dari 1 persen pada Selasa (16/02/2016) atau Rabu dini hari WIB.

Kenaikan pasar saham AS ditopang oleh bertambahnya pembelian saham konsumer khusus, industri dan saham keuangan.

Penguatan saham di AS pada Selasa merupakan lanjutan penguatan pasar saham sejak Jumat pekan lalu. Setelah ada jeda libur Hari Presiden untuk memperingati hari lahir presiden AS pertama George Washington.

Selain itu, penguatan pasar saham AS juga seiring dengan pembangunan yang semakin positif di China.

Dalam data perdagangan saham AS, 10 sektor di S&P ditutup lebih tinggi ketimbang posisi Jumat. Saham teknologi, kesehatan dan material juga mendapatkan kenaikan lebih dari 1 persen.

Turunnya harga minyak, ketakutan akan melambatnya ekonomi China akan mendorong perlambatan ekonomi dunia serta ketidakpastian kebijakan moneter bank sentral telah membuat lesunya pasar sejak awal tahun.

Indeks S&P 500 SPX turun sekitar 7,4 persen sepanjang 2016.

"Dalam kasus ini, banyak saham mengalai oversold dan menarik pembeli dari banyak sisi," kata Bucky Hellwig, senior vice president di BB&T Wealth Management di Birmingham, Alabama, AS.

"Pertanyaannya adalah, apakah kita bisa melanjutkan kenaikan ini untuk beberapa hari kedepan?" tambah dia.

Dari hasil penutupan perdagangan saham AS Selasa, indeks Dow Jones Industrial Average DJI naik 222,6 poin atau naik 1,39 persen ke level 16.196.

Indeks S&P 500 SPX naik 28,73 poin atau naik 1,54 persen ke level 1.893,51.

Indeks NAsdaq Composite IXIC naik 90,45 poin atau 2,09 persen ke level 4.427,96.

Investor memegang kas yang banyak sejak November 2001, yang akan memberikan sinyal "unambiguous buy." Bank Amerika Merry Lynch mengatakan hal tersebut pada survei manajer investasi global di Februari.

"Kami melihat para pemburu harga murah (masuk pasar) tapi itu tidak cukup untuk membalikkan sentimen negatif," kata Art Hogan, chief market strategist di Wunderlich Securities di New York, AS.

Performa pasar ekuitas AS lebih banyak terkait harga minyak seiring komoditas ini menneruskan penurunan harga selama 1,5 tahun terakhir.

Harga minyak sendiri naik padakRabu pekan lalu setelah Russia dan Saudi Arabia memberikan ekspektasi baru penurunan produksi minyak.

Sayangnya, para investor tetap menanti perkembangan pasar setelah beberapa produsen enggan membatasi produksi minyaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com