Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2016, BI Rate Akan Turun 100 Basis Poin

Kompas.com - 17/02/2016, 17:59 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber KONTAN
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Riset KDB Daewoo Taye Shim memprediksi penurunan BI Rate pada pertengahan Februari ini. Taye bilang, sepanjang tahun 2016 BI rate akan turun sebanyak 100 basis poin.

Pasalnya, ungkap Taye, ada tiga elemen yang memperkuat penurunan tersebut.

Tiga elemen tersebut yaitu data PDB Indonesia yang kuat, momentum positif pemerintah, dan The Fed yang memberikan sinyal untuk tidak menaikkan suku bunga.

"Kita akan melihat pendekatan yang agresif pada kuartal I 2016," ujar Taye, Selasa (16/02/2016).

Sementara ekonom universitas Gadjah Mada Tony Prasetiantono meprediksikan, Bank Indonesia (BI) akan kembali menurunkan suku bunga acuannya menjadi 25 basis poin pada pertengahan Februari menjadi 7 persen.

Tony memperkirakan, pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) nanti pada 17-18 Februari merupakan momentum yang baik untuk menurunkan BI rate.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2015 sebesar 5,04 persen, inflasi 3,35 persen, neraca perdagangan surplus 7,5 miliar dollar AS, neraca defisit hanya 1,2 miliar dollar AS.

"Ini sinyal yang baik. Saya harap digunakan sebaik-baiknya (oleh) BI untuk menurunkan suku bunga," kata Tony.

Salah satu pemicunya, lanjut Tony, adalah rupiah yang masih memiliki ruang untuk tumbuh.

"Karena Real Effective Exchange Rate-nya kalau nggak salah sekitar 91. Itu artinya masih undervalued," jelas Tony.

Namun, sambung Tony, penurunan ini jangan terlalu cepat. Khawatirnya, akan banyak spekulan yang membuat dollar semakin kuat.

Tony memprediksikan, rupiah akan menguat hingga level Rp 13.000 pada akhir semester satu.

"Jadi lebih baik setahap demi setahap. Artinya, kalau sekarang Rp 13.400, masih punya room untuk menguat sampai Rp 13.000," tutur Tony. (Andi Muhammad Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com