Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Karet dan Ban Klaim Masih Aman dari PHK

Kompas.com - 18/02/2016, 08:53 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Dewan Karet Indonesia Azis Pane menyampaikan industri karet dan ban saat ini relatif aman dari pemutusan hubungan kerja (PHK).

Meski begitu, menurut Azis, PHK sudah menjadi dinamika perusahaan yang apabila kondisi ekonomi memburuk, bukan tidak mungkin bisa terjadi.

"Tapi misal ada PHK juga di industri ban dan karet, kita tidak akan merumahkan sembarangan orang," kata Azis dalam sebuah dialog on air Rabu malam (17/02/2015).

Karyawan yang mula-mula dirumahkan misalnya kata Azis adalah tenaga kontrak misalnya petugas kebersihan, dan driver. Selain itu, cara berikutnya adalah efiensi dengan pengurangan jam kerja.

"Yang tadinya tiga shift kita kurangi menjadi 2 shift atau 1,5 shift. Tapi kalau situasinya memburuk, langkah PHK akan dilakukan," kata dia.

Ketua Komite Tetap Standarisasi dan Mutu Produk Kadin Indonesia itu mengatakan, kondisi industri karet dan ban saat ini sama sebagaimana industri lain.

Rebalancing ekonomi China, pemulihan Amerika Serikat masih menjadi faktor penting pertumbuhan industri.

Namun, berkaca dari pertumbuhan ekonomi tahun lalu, Azis mengatakan sebenarnya ekonomi Indonesia tumbuh namun semu.

Indikatornya, penyerapan tenaga kerja tidak maksimal. Alih-alih terjadi penyerapan tenaga kerja, yang ada malah PHK di berbagai tempat.

Padahal, kata Azis seharusnya tiap pertumbuhan ekonomi 1 persen, tenaga kerja yang diserap bisa mencapai 240.000-400.000 orang.

"Harusnya kalau 4 persen, penyerapan tenaga kerjanya 1,6 juta. Tapi itu tidak terjadi. Artinya pertumbuhan ekonomi itu semu," ucap Azis.

Selain itu dia juga mengingatkan pemerintah agar lebih berhati-hati dalam meneken perjanjian baik bilateral maupun multilateral berikutnya.

Sebab, menurut Azis, yang paling memukul pelaku industri saat ini adalah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Harusnya yang terhormat pemimpin negara sadar, kalau membuat perjanjian harus ingat Indonesia ini negara besar dengan 250 juta penduduk. Jangan katakan kita yang akan menang. Kalau kita kalah daya saing, pasar kita yang akan dihabisi," pungkas Azis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com