Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentimen BI Rate Dukung Penguatan IHSG Hari Ini

Kompas.com - 18/02/2016, 09:50 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber KONTAN
JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal masih akan menguat hari ini.

Pendorongnya yakni rendahnya risiko pasar saham global dan kawasan. Selain itu, juga ditopang sentimen kenaikan harga minyak mentah.

David Nathanael, analis First Asia Capital mengatakan, kedua faktor tersebut ditambah dengan sentimen dari dalam negeri yakni ekspektasi turunnya BI rate akan mendorong penguatan IHSG.

"Fokus pasar saat ini tertuju pada hasil Rapat Dewan Gubernur BI (RDGB) yang diperkirakan akan memangkas kembali BI Rate 25 basis poin menjadi 7 persen untuk menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini," kata David, Kamis (18/02/2016).

Menurut estimasi David, IHSG akan bergerak dikisaran support 4.740-4.720 dan resistance 4.790-4.820.

Pada pergadangan kemarin, IHSG kemarin bergerak konsolidasi ditutup menguat terbatas 20,503 poin (0,43 persen) di level 4.765,507.

Perdagangan lebih didominasi saham-saham lapis dua terutama yang bergerak di sektor konsumsi, properti dan perdagangan ritel.

David bilang, penguatan tersebut terjadi lantaran pelaku pasar saat ini tengah menanti hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan akan menurunkan BI rate sebesar 25 basis poin.

Sedangkan sentimen dari kawasan Asia, aksi beli tertahan menyusul melemahnya mata uang emerging market terhadap dolar AS termasuk nilai tukar rupiah yang melemah 0,84 persen di Rp 13507.

Pelemahan ini imbas dari langkah PBoC yang memangkas kembali kurs referensi yuan 0,16% kemarin.

Adapun bursa saham global tadi malam melanjutkan tren penguatannya.

Indeks Eurostoxx di kawasan Euro menguat 2,7 persen di 2897,72.

Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing menguat 1,6 persen dan 2,2 persen di 16453,83 dan 1926,82. Ini penguatan untuk tiga hari perdagangan berturut-turut.

David melihat kenaikan harga minyak mentah tadi malam turut menopang sentimen positif pasar. Harga minyak mentah menguat 5,23 persen di 30,56/barel per dollar AS.

Selain faktor harga minyak, kata David, pasar juga merespon positif data ekonomi AS yang keluar.

Indeks PPI Januari 2016 di AS naik 0,1 persen (MoM) di atas perkiraan turun 0,2 persen.

Aktivitas pabrikan di AS Januari lalu juga mengindikasikan pertumbuhan tercermin dari produksi industry Januari tumbuh 0,9 persen (MoM) di atas perkiraan tumbuh 0,3 persen (MoM). (Barratut Taqiyyah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com