"Bisa dibilang kurang percaya diri. BI punya peluang lebih besar (menurunkan BI rate)," ujar Ketua Apindo Haryadi Sukamdani kepada KOMPAS.com di Jakarta, Jumat (19/02/2016).
Menurut Apindo, ekonomi makro yang membaik seharusnya bisa membuat BI lebih percaya diri menurunkan suku bunga acuan lebih dari 25 basis poin.
Haryadi menilai, inflasi sudah terjaga dengan baik di bawah 5 persen dan nilai tukar rupiah cukup stabil.
Di sisi lain, kondisi ekonomi AS masih gamang sehingga banyak arus modal masuk ke negara-negara emerging market termasuk ke Indonesia.
Dia menambahkan, sejumlah negara di kawasan sudah menurunkan suku bunga acuannya dengan lebih percaya diri. Bahkan Jepang, Jerman, Swedia, dan Swiss menerapkan suku bunga negatif.
"Yang ditakutkan itu apa coba? Ini harusnya momentum kita menggerakan sektor riil," kata Haryadi.
Meski begitu, Apindo menyambut baik penurunan suku bunga dari 7,25 menjadi 7 persen oleh BI. Sebab, bunga di perbankan diyakini bisa turun.
Namun, Apindo tidak yakin penurunan bunga perbankan nantinya akan berdampak besar terhadap peningkatan sektor riil. Sebab penurunannya tidak besar.
"Belum, belum akan banyak berubah (sektor riil)," ucap Haryadi. (Baca: BI Rate Turun Jadi 7 Persen, GWM Primer Turun Jadi 6,5 Persen).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.