Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darmin: Lima Tahun Lalu Suku Bunga Kredit Kita Single Digit

Kompas.com - 19/02/2016, 14:39 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Diperlukan langkah-langkah yang tidak mudah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ekonomi dunia yang melambat.

Salah satu caranya adalah mendorong penurunan suku bunga di samping pembangunan infrastruktur, percepatan belanja pemerintah dan kebijakan deregulasi.

Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, Jakarta, Kamis (18/2/2016).

Penurunan suku bunga nasional kata Darmin tidak bisa dilakukan tanpa kerjasama baik antara pemerintah, Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Yang paling langsung, BUMN-BUMN yang punya dana relatif besar termasuk lembaga pemerintah dan Kemenkeu. Itu yang pertama-tama dihilangkan dari memperoleh special rate," ungkap mantan Gubernur BI itu.

Darmin menjelaskan, special rate itu tadi yang membuat biaya (cost of fund) di perbankan tinggi.

Dia bilang, dengan upaya internal pemerintah, mahalnya cost of fund berupa tingginya bunga deposito itu bisa ditekan.

"Untuk menurunkan itu, enggak perlu peraturan," imbuh Darmin.

OJK, kata dia, memiliki peranan untuk mendorong agar tingkat bunga di perbankan swasta tidak 'jor-joran'.

OJK diharapkannya mampu membuat perbankan lebih efisien.

Menurut Darmin, apabila suku bunga deposito dan overhead cost bisa ditekan menjadi single digit, otomatis hal ini bakal membuat lending rate atau suku bunga kredit turun.

Sementara itu ketika ditanyakan apakah tahun ini suku bunga kredit bisa menjadi single digit, Darmin memastikan peluang terbuka lebar.

"Untuk corporate loan rate, itu dimungkinkan sekali. Sebetulnya 5 tahun yang lalu single digit. Dan kita ingin kembali ke situ. Tahun depan akan kita teruskan upaya ini," pungkas Darmin.

BI/M Fajar Marta Perkembangan Bunga Kredit dan Deposito
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com