Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog Sangga Komoditas Beras, Jagung, dan Kedelai

Kompas.com - 19/02/2016, 14:47 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti optimistis pihaknya tidak butuh dukungan APBN untuk dua komoditas tambahan yang ditangani Bulog.

Saat ini pemerintah tengah menyusun peraturan presiden (perpres) yang isinya menyatakan penunjukan Bulog sebagai badan penyangga dan stabilisator untuk harga komoditas pangan strategis.

Dari 11 komoditas yang direncanakan, rapat koordinasi yang digelar terakhir di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Kamis (18/2/2016), memutuskan, komoditas pangan yang disangga Bulog mengerucut pada tiga jenis, yakni beras, jagung, dan kedelai.

"Enggak perlu (dukungan APBN), wong bisnis," kata Djarot kepada wartawan saat dijumpai seusai rapat.

Sebelumnya Bulog hanya menjadi badan penyangga untuk komoditas beras.

Untuk komoditas ini, Bulog berperan melakukan stabilisasi harga beras bukan hanya lewat operasi pasar, melainkan menjalankan penugasan pengelolaan beras subsidi atau beras sejahtera.

Di samping itu, Bulog juga turut menjaga pasokan beras di pasar melalui bisnis beras komersial.

Djarot mengatakan, sama halnya dengan beras, nantinya pengadaan baik untuk jagung maupun kedelai bersumber dari dalam negeri maupun impor.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Augustina membenarkan bahwa dari 11 komoditas yang direncanakan, pemerintah memfokuskan pada tiga komoditas, yakni beras, jagung, dan kedelai.

Dalam rapat koordinasi, Srie menambahkan, pemerintah juga memastikan kesiapan Bulog untuk menambah komoditas pangan strategis yang menjadi tugasnya.

Sementara untuk pendanaannya, Srie mengatakan, pemerintah akan memberikan dukungan berupa jaminan kredit.

"Perpresnya masih diperbaiki, jadi belum final. Tapi tiga komoditas itu sudah jelas, dan Bulog mendapatkan jaminan untuk mendapatkan kredit," ujar Srie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com