Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perekonomian Global Masih Bergolak, NPL Indonesia Eximbank Naik

Kompas.com - 23/02/2016, 11:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Eximbank mencatat kenaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross tahun 2015 menjadi 3,55 persen dari sebelumnya 2,26 persen.

Adapun NPL net mencapai 2 persen. Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Ngalim Sawega menjelaskan, peningkatan NPL tersebut tidak terlepas dari kondisi perekonomian global yang bergejolak di sepanjang tahun 2015.

Ngalim mengatakan, dampak tersebut pada akhirnya akan tercermin dari peningkatan NPL.

"Tahun 2015, kondisi ekonomi kurang begitu menggembirakan, ini disebabkan pengaruh global. Tiongkok, Eropa, dan Jepang melambat. Hal itu tercermin pada NPL yang relatif lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya," kata Ngalim di Jakarta, Selasa (23/2/2016).

Meskipun rasio NPL mengalami kenaikan, namun hal itu dipandang Ngalim sebagai hal yang rasional di tengah perlambatan ekonomi global. Pasalnya, kondisi ini menyebabkan permintaan akan komoditas ekspor Indonesia menurun pula.

Adapun strategi yang ditempuh oleh perseroan guna mengantisipasi peningkatan NPL adalah dengan mencari negara-negara tujuan ekspor non tradisional. Negara tersebut antara lain kawasan Timur Tengah, Afrija, Eropa Tengah, Amerika Latin, Asia Selatan, dan Amerika Selatan.

Selain itu, kata Ngalim, perseroan juga melakukan upaya restrukturisasi terhadap debitur-debitur yang masih memiliki prospek usaha namun terganggu likuiditasnya. Dengan demikian, diharapkan debitur tersebut tetap dapat memenuhi permintaan buyer di luar negeri dan memiliki peluang dan waktu memadai untuk menata likuditasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com