Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Ngalim Sawega mengatakan, peningkatan laba bersih tersebut didorong meningkatnya ekspansi pembiayaan yang mencapai Rp 74,8 triliun atau meningkat 35,55 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Peningkatan pembiayaan ini disalurkan kepada 5 sektor ekonomi terbesar, yakni perindustrian (47,19 persen), pertanian (13,85 persen), pertambangan (12,06 persen), jasa dunia usaha (6,93 persen), dan pengangkutan (6,23 persen).
Komposisi pembiayaan tersebut bergeser dari tahun sebelumnya yakni perindustrian (44,69 persen), pertambangan (13,68 persen), pertanian (11,06 persen), pengangkutan (8,18 persen), dan jasa dunia usaha (6,58 persen).
"Sepanjang 2015, ada peningkatan porsi pembiayaan kepada UKM menjadi 9,71 persen dari sebelumnya sebesar 8,21 persen," kata Ngalim di Jakarta, Selasa (23/2/2016).
Ngalim menjelaskan, upaya mendukung penetrasi ke non-traditional market juga terus dilakukan, antara lain dengan adanya pembiayaan ke negara Bangladesh, Hong Kong, Kamboja, Meksiko, Italia, Vietnam, dan Guatemala sebesar Rp 21,5 triliun, naik 62 persen dari tahun lalu.
Pada periode yang sama, volume trade finance mencapai 918 juta dollar AS atau naik 170 persen dibandingkan tahun lalu.
Untuk tahun 2016, sektor ekonomi yang menjadi target penyaluran pembiayaan antara lain perindustrian (45,92 persen), pertanian (12,09 persen), pertambangan (10,18 persen), pengangkutan (9,34 persen), dan jasa dunia usaha (9,19 persen).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.