Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar Menteri Saudi Ini Bikin Bursa AS dan Eropa Jeblok

Kompas.com - 24/02/2016, 06:41 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters
HOUSTON, KOMPAS.com — Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali Al-Naimi pada Selasa (23/2/2016) waktu setempat secara percaya diri mengatakan akan lebih banyak negara yang bergabung dalam pakta penahanan produksi minyak yang digagas Arab Saudi dan Rusia beberapa waktu lalu.

Namun, sang Menteri juga mengesampingkan dulu pemotongan produksi dalam waktu dekat.

Dua pernyataan ini membuat harga minyak jatuh sebesar 4 persen dan membuat saham Wall Street dan Eropa memerah pada Rabu pagi ini (WIB).

Pernyataan Al-Naimi diucapkan pada pertemuan tahunan IHS CERAWeek di Houston, AS. Al-Naimi mengatakan bahwa eksekutif energi global mendukung langkah penahanan produksi minyak sehingga demand akan menguat dalam beberapa waktu, yang akan mendorong harga minyak kembali naik setelah mencapai titik terendah dalam satu dekade.

"Penahanan produksi hanyalah satu proses awal. Jika kita bisa merangkul semua produsen top dunia untuk setuju tidak menambah ekstra-barrel, stok minyak yang tinggi ini akan menurun seiring berjalannya waktu," kata dia.

Namun, dia juga menambahkan bahwa pasar jangan melihat perjanjian yang baru saja muncul sebagai sebuah persetujuan untuk memangkas produksi minyak. Sebab, kata dia, tidak cukup sebuah kesepakatan untuk mencapai tahap tersebut.

"(Kesepakatan) itu tidak akan terjadi karena banyak negara akan tetap berproduksi," kata Al-Naimi dalam sesi tanya jawab setelah pidatonya.

Hal ini membuat banyak pihak bertanya-tanya mengapa Arab Saudi tetap mempertahankan produksi minyaknya walau tahu harga minyak terus melorot.

"Bahkan, bila mereka bilang akan memotong produksi minyaknya, mereka tidak akan melakukannya. Tidak usah buang waktu untuk mencari pemotongan produksi. Itu tidak akan terjadi," kata dia.

Para pedagang bursa sebelumnya sudah skeptis bahwa upaya penahanan produksi minyak ini akan mendorong pasar dan harga minyak kembali naik setelah turun 4 persen pasca-komentar Al-Naimi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com