Sindikasi ini menunjuk ANZ Bank sebagai underwriter.
Rinciannya, IFC memberikan pinjaman 15 juta dollar AS dengan jangka waktu lima tahun dan suku bunga yang tidak bisa dipaparkan.
Sisanya, sebanyak 135 juta dollar AS dibagi ke delapan bank asing lain dengan tenor tiga tahun.
IIF berencana untuk membagikan pinjaman tersebut di akhir tahun ini untuk proyek yang termasuk pembangunan pelabuhan laut, bandar udara, jalan tol, infrastruktur telekomunikasi dan pembangkit listrik ramah lingkungan (matahari dan hidro).
IIF berdiri di 2019 sebagai perpanjangan tangan pemerintah untuk mendanai proyek infrastruktur besar. Sebanyak 30 persen saham IIF dimiliki pemerintah Indonesia, 20 persen oleh IFC, 20 persen oleh Asian Development Bank (ADB), 15 persen oleh korporasi investasi Jerman DEG, dan 15 persen oleh Sumitomo Mitsui Banking Corp.
Sementara IFC merupakan korporasi non-perbankan yang berkomitmen memberikan kanal untuk pendanaan bagi negara berkembang untuk memangkas kemiskinan.
Sepanjang tahun lalu, IFC sudah menyalurkan pendanaan 1,1 miliar dollar AS untuk perusahaan swasta di Indonesia di berbagai sektor dan untuk berbagai tujuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.