Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Desa Paksa BUMN untuk Bangun Daerah Tertinggal

Kompas.com - 29/02/2016, 12:58 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) Marwan Jafar menyatakan dana yang dimiliki insitusi yang dipimpinnya tidak besar.

Di sisi lain, ada sekitar 122 kabupaten atau daerah tertinggal di Indonesia. Sehingga, mau tidak mau diperlukan sinergi dengan pihak lain.

Marwan menuturkan, anggaran untuk pembangunan daerah tertinggal hanya Rp 700 miliar. Sementara itu, anggaran pembangunan daerah tertentu mencapai Rp 1 triliun.

"Kalau kita urus sesuai Nawa Cita untuk membangun daerah tertinggal, terpelosok, terluar insya Allah anggaran tidak cukup. Anggaran Rp 700 miliar. Akhirnya saya 'perkosa' BUMN mari kita dibantu. Alhamdulillah BUMN melalui CSR mau membantu kami," ujar Marwan di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (29/2/2016).

Marwan menjelaskan, sektor keuangan memiliki peran penting dalam pembangunan daerah tertinggal. Pasalnya, pelaksanaan pembangunan mensyaratkan ketersedian modal finansial yang memadai dan dapat diakses semua pihak.

"Daerah tertinggal mempunyai sumber daya alam melimpah, namun tidak terkelola optimal karena terbatasnya akses permodalan. Peran sektor keuangan harus dilihat secara lebih kritis," tuturnya.

Dia mencontohkan, penyaluran pinjaman untuk DKI Jakarta mencapai 32,1 persen dari total alokasi kredit nasional.

Sementara itu, penyaluran pinjaman untuk Papua yang merupakan salah satu daerah tertinggal hanya mencapai 0,57 persen dari total alokasi kredit nasional.

Dengan demikian, Marwan mengharapkan adanya porsi penyaluran pembiayaan yang lebih besar untuk daerah-daerah tertinggal. Sehinggga, daerah-daerah tersebut dapat turut berperan dalam pembangunan ekonomi nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com