Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bursa Wall Street Berakhir Merah Hari Ini

Kompas.com - 01/03/2016, 07:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

KOMPAS.com - Pada penutupan perdagangan Senin (29/2/2016), Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup turun, masih akibat harga minyak, namun juga akibat sektor energi dan kesehatan yang juga turun.

Indeks saham di AS naik hampir 3 persen akibat kenaikan harga minyak. Saham dan minyak berkorelasi tinggi dalam beberapa bulan terakhir, seiring dengan rendahnya harga minyak dalam satu dekade.

Setiap pergerakan minyak pada perdagangan hari ini, menjadi catatan bagi investor.

Indeks S&P 500 gagal mencapai pergerakan ke-50 hari di Kamis lalu. Sepertinya, ini jadi pertanda untuk sentimen negatif.

Sembilan dari 10 indeks sektoral yang menopang indeks S&P 500 turun, terutama indeks kesehatan SPXHC yang turun 1,58 persen akibat penurunan tajam saham Amgen Inc sebesar 3,60 persen.

Indeks energi SPNY juga turun 1,16 persen, walaupun sempat naik 3 persen akibat sentimen harga minyak.

Satu-satunya indeks sektoral yang hijau di S&P 500 hanya indeks utility SPLRCU yang naik 0,2 persen, dibantu oleh naiknya saham Edison International sebesar 1,34 persen.

Indeks Dow Jones DJI juga turun 0,74 persen ke level 16.516,5 poin dan S&P 500 SPX turun 0,81 persen ke level 1.932,22.

Sementara Nasdaq Composite IXIC turun 0,71 persen ke level 4.557,95.

Jika dihitung per bulan, maka indeks Dow naik 0,3 persen, S&P 500 turun 0,4 persen dan Nasdaq turun 1,2 persen.

Data perekonomian yang membaik di AS, termasuk data naiknya pembelanjaan konsumen yang dirilis minggu lalu, membuat banyak pihak yakin perekonomian AS lebih membaik ketimbang yang diestimasi. Hal ini membuat keyakinan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuan lagi tahun ini.

Pada perdagangan saham di Wall Street hari ini, sebanyak 8 miliar saham berganti tangan, menurut data Thomson Reuters.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com