Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foxconn Tunda Akuisisi, Sharp Bisa Gagal Bayar Utang 4,5 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 01/03/2016, 15:49 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Bloomberg
KOMPAS.com - Sharp Corp, perusahaan elektronik Jepang, akan menghadapi kesulitan keuangan pada akhir bulan ini, seiring tertundanya rencana akuisisi oleh Foxconn Technology Group.  

Sharp memiliki utang jatuh tempo 510 miliar yen atau setara 4,5 miliar dollar AS. Menurut keterangan sumber yang enggan disebutkan namanya, utang ini jatuh tempo pada 31 Maret 2016.

Perbankan yang memberikan pinjaman ke Sharp, yakni Mizuho Financial Group dan Mitsubishi UFJ Financial Group, bisa memperbaharui utang sesuai tenggat waktu, jika saja Sharp sudah diakuisisi oleh Foxconn.

"Sharp tidak bisa melakukan apapun tanpa uang," kata Mana Nakazora, kepala analis kredit di BNP Paribas SA di Tokyo.

"Perusahaan ini akan mati jika tidak ada yang menolong mereka, walaupun tidak seperti skenario bagaimana perbankan tidak membantu Sharp," tambah dia.

Sharp membutuhkan uang kas, yang akan jadi sejarah penjualan terbesar untuk perusahaan Jepang. Foxconn sendiri berjuang beberapa bulan melawan Innovation Network Corp. of Japan yang didukung pemerintah Jepang, untuk memenangkan Sharp.

Kamis lalu, jajaran direksi Sharp lebih memilih Foxconn, perusahaan asal Taiwan.

Sayangnya, beberapa jam kemudian Foxconn menunda pembelian Sharp, sebab ada informasi baru yang menyatakan data keuangan Sharp.

Dari data Bloomberg, total kas Sharp sebesar 208,5 miliar yen hingga akhir Desember. Sharp diproyeksikan kehilangan 100 miliar yen di akhir tahun fiskal yang berakhir pada akhir Maret ini.

Toyodo Uemura, juru bicara Sharp, menolak berkomentar.

Disisi lain, Innovation Network Corp. of Japan enggan memperbaharui tawarannya ke Sharp. Perusahaan ini sendiri mungkin bersedia membuka pembicaraan jika Sharp melupakan Foxconn.

"Jika Sharp gagal mencapai kesepakatan dengan Foxconn, bukan tidak mungkin mereka akan membuka pembicaraan dengan Innovation Network Corp. of Japan lagi," kata Nakazora.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com