Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direksi Bank BUMN: Dana Pinjaman dari China Bukan Untuk Proyek Kereta Cepat

Kompas.com - 01/03/2016, 23:42 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga direktur bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan dana pinjaman dari dari Bank Pembangunan China (CDB) senilai 3 miliar dollar AS tidak digunakan untuk membiayai proyek kereta cepat.

Hal tersebut mereka sampaikan dalam rapat kerja Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dengan direksi bank BUMN, Selasa (1/3/2016). 

Dalam rapat kerja tersebut, Komisi VI DPR RI mengundang direksi bank BUMN, yakni direksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 

Pada rapat kerja sebelumnya, anggota dewan menanyakan peruntukan dana pinjaman tersebut.

"Apakah dana pinjaman dari CDB digunakan untuk membiayai proyek kereta cepat? Tidak, dana pinjaman itu tidak digunakan untuk proyek kereta cepat," jawab Direktur Utama BRI Asmawi Syam di Gedung DPR/MPR RI, Selasa (1/3/2016).

"Dana dari CDB disalurkan ke perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor infrastruktur, energi, dan agribisnis dengan tenor 8 sampai 12 tahun," tambah Direktur Utama BNI Ahmad Baiquni pada kesempatan yang sama.

Mewakili Dirut Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin dan Dirut BNI Ahmad Baiquni, Asmawi menyampaikan pula kepada anggota Komisi VI bahwa dana pinjaman dari CDB tidak digunakan terkait disbursement debitur tertentu.

Selain itu, tidak ada tekanan dalam penyaluran dana pinjaman dari CDB. "Murni adalah business to business antara bank dengan CDB. Selain itu telah memperhatikan pula prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit," ungkap Asmawi.

Dia juga menjelaskan bahwa tujuan pemberian dana pinjaman dari CDB adalah guna memperkuat kemampuan bank untuk pembiayaan jangka panjang.

Selain itu, sesuai loan agreement atau persetujuan pinjaman antara ketiga bank BUMN tersebut dengan CDB, tidak ada aset bank maupun aset negara yang dijaminkan atau clean basis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com