Menurut ekonom Faisal Basri, menguatnya nilai tukar rupiah lebih ditopang oleh aliran modal yang masuk cukup kencang pada tahun 2016 ini.
Namun, perlu diperhatikan bahwa aliran modal asing yang masuk ke Indonesia bukan bersumber dari China seperti yang selama ini banyak dipandang oleh beberapa pihak.
"Pertama kali realisasi investasi Tiongkok cukup signifikan. Tetapi, sampai tahun 2014 mehurut Global Investment Ranking, di mata Tiongkok, Indonesia hanya nomor 44," jelas Faisal dalam acara Market & Economic Outlook 2016 "Strategi Investasi di Tahun Monyet" di Jakarta, Selasa (2/3/2016).
Bukan China, Faisal menjelaskan investasi asing terbesar yang masuk ke Indonesia adalah berasal dari Singapura.
Dalam beberapa tahun terakhir, investasi asal negara tetangga tersebut merupakan yang terbesar, hingga mencapai kisaran 5 miliar dollar AS.
"China itu appetite-nya ke Indonesia kurang baik, buktinya hanya nomor 44. Bagi Singapura, Indonesia sangat baik," tutur Faisal.
Faisal berpandangan, optimisme terhadap nilai tukar benar-benar ditopang oleh masuknya aliran modal ke Indonesia.
Ia berpandangan, apabila nilai tukar rupiah menguat dan indeks saham naik, maka akan semakin banyak pula portofolio investasi yang datang ke Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.