Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airbus Dirikan Pabrik Pesawat Berbadan Lebar di China

Kompas.com - 02/03/2016, 15:27 WIB
TIANJIN, KOMPAS.com - Pabrikan pesawat Eropa, Airbus, memulai konstruksi pabrik pembuatan pesawat berbadan lebar di luar Eropa, tepatnya di Tianjin, China.

Langkah tersebut dilakukan seiring dengan kekalahan yang diderita Airbus dari rival bebuyutannya, Boeing atas pangsa pasar pesawat berbadan lebar di China.

Pembangunan pabrik dimulai hari ini, Rabu (2/3/2016). Pabrik tersebut merupakan perluasan dari fasilitas pembuatan pesawat A320 yang telah ada sebelumnya. Rencananya pabrik baru itu akan memproduksi pesawat A330 dengan kapasitas produksi dua unit per bulan.

Pembangunan pabrik terjadi di tengah-tengah perlambatan ekonomi China, serta perhatian berbagai pihak terhadap bergejolaknya pasar modal di negara tersebut.

Menanggapi kondisi tersebut, Bregier tetap menyatakan optimismenya. "(Kondisi) ini tidak benar untuk pasar kami," lanjutnya sambil mengatakan bahwa naiknya masyarakat kelas menengah di China akan mendorong lebih banyak perjalanan wisata ke luar negeri.

China telah menjadi pembeli pesawat terbesar kedua di dunia seiring dengan bertumbuhnya permintaan pasar untuk melakukan perjalanan udara. Diprediksi, akan ada 1,7 miliar penumpang pesawat pada 2034.

Dalam dua dekade ke depan, China akan menjadi pasar terbesar bagi penerbangan sipil dunia.

Sebelumnya, Boeing juga telah menyatakan minatnya untuk membangun pabrik di China. Pabrikan pesawat AS itu berhasil menjual 300 unit pesawat senilai 38 miliar dollar AS saat Presiden Xi Jinping mengunjungi AS pada 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com