Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akankah Penguatan Rupiah Bertahan Lama?

Kompas.com - 04/03/2016, 17:11 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai tren penguatan rupiah terjadi karena persepsi investor yang melihat perbaikan ekonomi RI.

Meski begitu dia melihat masih ada resiko eksternal, yang bisa kembali mengubah arah penguatan, meskipun tidak signifikan seperti pengalaman sebelumnya.

Pada perdagangan hari ini Jumat (4/3/2016), rupiah sempat menembus level 13.100 per dollar AS.

“Kalau AS tiba-tiba menaikkan tingkat bunga, maka akan ada sedikit-banyak perubahan. Tapi saya percaya tidak seperti di masa-masa lalu ketika (suku bunga AS) mau naik, (rupiah) sudah bergejolak,” kata Darmin di kantornya, Jumat (4/3/2016) sore.
(Baca : Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masih Dihantui Ancaman)

Darmin mengatakan, penguatan rupiah menujukkan investor menganggap menempatkan dana di Indonesia menjanjikan.

BI/M Fajar Marta Perkembangan Kurs Rupiah

Guna menjaga rupiah menguat dan tahan lama, Darmin menuturkan pemerintah akan melanjutkan langkah-langkah kebijakan yang sudah dikeluarkan.

Di sisi eksternal, dia menyebut, penguatan rupiah bisa bertahan lebih lama apabila China dan Jepang tingkat bunga acuannya turun.

Dengan demikian, rupiah bisa lebih menguat.

Meski begitu, Darmin memastikan, pemerintah akan memastikan nilai tukar mata uang Garuda berada pada level fundamentalnya.

Namun, mantan Gubernur Bank Indonesia itu enggan menyebutkan berapa level fundamental rupiah saat ini.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com