Pada perdagangan hari ini Jumat (4/3/2016), rupiah sempat menembus level 13.100 per dollar AS.
“Kalau AS tiba-tiba menaikkan tingkat bunga, maka akan ada sedikit-banyak perubahan. Tapi saya percaya tidak seperti di masa-masa lalu ketika (suku bunga AS) mau naik, (rupiah) sudah bergejolak,” kata Darmin di kantornya, Jumat (4/3/2016) sore.
(Baca : Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masih Dihantui Ancaman)
Darmin mengatakan, penguatan rupiah menujukkan investor menganggap menempatkan dana di Indonesia menjanjikan.
Guna menjaga rupiah menguat dan tahan lama, Darmin menuturkan pemerintah akan melanjutkan langkah-langkah kebijakan yang sudah dikeluarkan.
Di sisi eksternal, dia menyebut, penguatan rupiah bisa bertahan lebih lama apabila China dan Jepang tingkat bunga acuannya turun.
Dengan demikian, rupiah bisa lebih menguat.
Meski begitu, Darmin memastikan, pemerintah akan memastikan nilai tukar mata uang Garuda berada pada level fundamentalnya.
Namun, mantan Gubernur Bank Indonesia itu enggan menyebutkan berapa level fundamental rupiah saat ini.